Friday, July 5, 2013

Mohon Maaf......

karena kesibukan, tidak bisa diketahui pasti kapan blog ini bisa diupdate lagi.......
silahkan ke www.sdksengkan.blogspot.com yang selalu diupdate.... terima kasih....

Wednesday, June 5, 2013

Haaiiiii...... ^o^

Dah lama blog ini absen juga dari tahun 2010-2013 ini...... Maka dalam waktu dekat, blog ini akan mulai diaktifkan juga....

Friday, October 29, 2010

Man propose, God dispose..



Bulan Oktober adalah bulan Maria. Bulan yang biasa diisi dengan doa Rosario. Dan rencananya sih, untuk menutup bulan Maria kali ini, guru-guru beserta karyawan di SD K Sengkan, sekolah tempat aku kerja, berencana untuk berziarah ke Gua Maria Lawangsih. Gua Maria tersebut relatif masih baru dan letaknya di daerah West Prog, atau Kulon Progo itu. Kata orang-orang jalan kesananya, waauu.. mantaps, berliku-liku gitu. Nggak kebayang gimana 'nasibku' nanti, kalo aku nggak bawa 'dopping' alias obat anti mabukku itu, hehe.. Tapi ya apa mau dikata ya. Manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan. Rencana yang udah dipersiapkan masak-masak, mulai dari transport mpe ke konsumsi, akhirnya gagal. Padahal rencananya, bersamaan dengan acara tersebut, akan diberikan kenang-kenangan kepada kedua temanku yang dulu pernah mengabdi dan berbakti di institusi tempatku bekerja, yang karena satu dan lain hal harus pindah tempat pengabdian lain. Tepatnya hari ini. Semua rencana yang sudah tersusunpun gagal. Itu karena keadaan yang tidak kondusif, yang mana para guru-guru memang harus mengkondisikan situasi itu. Well yah, gunung Merapi memang lagi 'menggeliat', lagi. Gunung yang terkenal dengan mitos-mitos dan misteri-misteri itu mulai 'batuk-batuk' lagi, sejak terakhir beraktivitas pada tahun 2006. Tepatnya pada hari Selasa, 26 Oktober 2010 sekitar pukul 6 sore, Merapi 'muntah' untuk pertama kalinya. Cukup dasyat, sampai-sampai Mbah Maridjan, icon gunung Merapi yang terkenal dengan slogan 'rosa rosa' itu, ikut jadi korban keganasan awan panas Merapi, yang lebih terkenal dengan kata 'wedhul gembes', eh wedhus gembel. Beberapa orang lainnya ikut jadi korban karena sapuan awan panas yang bersuhu 600 derajat celcius, yang akhirnya meluluhlantakkan desa mereka. Ohh, so tragic. Para penghuni di lereng Merapi pun mengungsi ke barak-barak pengungsian. Mereka, dan tentu saja hampir semua warga Yogyakarta, selalu hidup dalam rasa was-was setelahnya. Takut jika ada letusan susulan. Dan akhirnya pada hari ini, tepatnya dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB, Merapi kembali mengeluarkan energinya yang cukup besar juga. Efek yang ditimbulkan kali ini cukup membuat panik jiwa dan raga. Hujan abu tebal turun menyelimuti kota Yogyakartaku yang tercinta. Orang-orang berbondong-bondong mengevakuasi diri mereka menuju arah selatan. Aku sendiri cukup diam di rumah dan berdoa semoga nothing happen with all of us. Dalam hati memang ada keyakinan, awan panas tidak akan sampai ditempatku. Karena kata Pak Surono, ahli BPPTK itu, daya jangkau awan panas hanya sampai radius 10 km dari puncak. Huufff, berita yang melegakan. Tapi aku tidak menyalahkan orang-orang yang extra panic, karena hujan abunya memang 'dasyat'. Seumur-umur deh baru pertama kali itu ngeliat hujan abu setebal itu. Karena itulah, tindakan preventif yang diambil begitu aku nyampe sekolah adalah bu kepala sekolah memulangkan para siswa didik secepatnya dan mendelay acara ziarahnya. Well, bagi aku, nothing to loose aja. Jika jadi berangkatpun mungkin hati ini nggak akan tenang karena mikirin rumah, hehe.. Hari ini sekolah memang sepi, banyak murid memilih untuk tidak berangkat sekolah, bahkan beberapa guru juga berhalangan hadir karena terkena imbas turunnya hujan abu vulkanik tersebut. Hikmah yang bisa ku ambil dari peristiwa ini adalah bahwa kita itu begitu kecil dimata Tuhan. Jika Tuhan sudah berkehendak, tak ada apapun atau siapapun yang dapat menolak kuasa-Nya. Yah, semoga semua ini cepat berakhir dan kitapun dapat kembali hidup dalam damai, tanpa ada rasa was lan sumelang.. Amin..

Written by : Miss Un, our sweet librarian ^-^

Tuesday, October 19, 2010

Suasana Kelas, Pembelajaran Monoton?


Seorang anak berteriak, "Bu, boleh mengerjakan di luar?" "Boleh saja, asal serius" kata seorang guru. Pertanyaan yang perlu diajukan adalah apakah anak mulai bosan dengan pembelajaran di dalam kelas? Apakah mereka mulai penat dengan suasana kelas? Apakah proses belajar mengajar harus selalu dilakukan di dalam kelas?
Frame bahwa pembelajaran formal harus diadakan di dalam kelas merupakan hal yang sering terjadi di kalangan guru. Pembelajaran terasa formal dan tertata. Tapi kadang, ada juga kelas yang sangat ramai dan sulit untuk di atur. Mungkinkah jika murid memerlukan suasana baru dalam pembelajaran?
Kegiatan pembelajaran di luar kelas bukan merupakan hal baru bagi SD Kanisius Sengkan. Para guru mencoba untuk menampilkan suasana baru. Walaupun luar kelas masih mempunyai image bebas (karena merupakan tempat bermain) tetapi juga merupakan tempat dimana murid bisa belajar dengan menyenangkan. Namun demikian, peraturan sebelum kita mengadakan pembelajaran di luar kelas juga harus diperhatikan. Kita harus mempunyai kesepakatan dengan kelas bahwa pembelajaran akan dilaksanakan di luar kelas dengan catatan bahwa murid akan tertib dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Suasana yang mendukung dan kebebasan ruang pandang bagi siswa menjadi hal yang merefresh kepenatan belajar siswa di dalam kelas. Sudah pernahkah anda mencoba belajar bersama dengan murid anda di luar kelas?

Sunday, October 17, 2010

Retret @ Sangkal Putung


Mengembangkan pengetahuan memang sangat dibutuhkan untuk menjadi guru yang profesional. Akan tetapi, pengembangan rohani juga sangat penting untuk menjadikan guru yang berbelas kasih dan peduli kepada perkembangan anak didik.

Quo Vadis Guru

Pekerjaan menulis merupakan hal yang sepele akan tetapi sangat sulit untuk diwujudkan. Keruntutan pola pikir dan pemilihan bahasa kadang menjadi kesulitan. Blog ini ditujukan untuk memfasilitasi kreasi guru SD Kanisius Sengkan dalam bidang tulis menulis. Selamat menulis...